Di minggu ke 14 ini saya akan menjelaskan tentang
manusia dan harapan, berikut point-point nya.
A.Pengertian Harapan
setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan,
berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun
mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan
hidup, dan kemampuan masing-masing. Misalnya, Budi yang hanya mampu membeli
sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang
mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak,
atau orang itu seperti peribahasa "Si pungguk merindukan bulan"
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang
yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang
akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pemah hadir kuliah. Ia menghadapi
ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A. luluspun mungkin
tidak.
Harapan hams berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri
sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud,
maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena
usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya
sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat
terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
B. Apa sebab manusia mempunyai
harapan
1. Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah
yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya
menangis, tertawa, bergembira, sedih , dsb
2. Dorongan Kebutuhan Hidup
Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya
harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
Kelangsungan hidup
(survival)
Keamanan (safety)
Hak dan kewajiban
mencintai dan dicintai (be loving and love)
Diakui lingkungan
(status)
- Perwujudan cita-cita (self actualization)
a. Kelangsungan hidup (survival)
Setiap dari kita selalu ingin Isurvive dalam
setiap keadaan. Meski sebagian orang lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya
meski sebenarnya kontrak hidupnya belum habis. Tapi, saya
yakin itu hanya sebagian kecil saja.
b. Keamanan
Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan
yang nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman. Walaupun
secara fisik keadaannya dalam bahaya, keyakinan bahwa Tuhan memberikan rasa
perlindungan berarti sudah memberikan keamanan yang diharapkan.
c. Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan
pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban. Tapi,
sebagai manusia yang berakal, kita harusnya mendahulukan kewajiban ketimbang hak.
Termasuk dalam masalah “cinta”. Kalau kita ingin menuntut hak kita untuk
dicintai orang tua kita, yaaa kita lebih dulu mencintai mereka, karena itu
kewajiban kita.
d. Status
Status dalam keluarga, status dalam masyarakat, dan
status dalam negara. Status itu penting, karena dengan status orang tahu siapa
diri kita.
e. Perwujudan cita-cita
Pada dasarnya itu manusia mengembangkan bakat atau
kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya
Sumber:
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pemah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A. luluspun mungkin tidak.
Harapan hams berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
No comments:
Post a Comment