Sunday, October 23, 2016

Teknologi Industri yang ada di Indonesia


a. Perkembangan Industri pada IPTEK di Indonesia

            Perkembangan industri di Indonesia terhitung pesat dengan keadaan situasi saat ini Indonesia berada dalam kondisi yang sangat tepat dalam mengembangkan industri ini. Mayoritas penduduk yang sangat antusias terhadap perkembangan teknologi, menjadi prioritas bagi pelaku-pelaku industri untuk memberikan karya-karya terbaiknya untuk pengabdiannya terhadap masyarakat.

            Bahan baku telah banyak dihasilkan di dalam negeri, ditmbah dengan dukungan pemerintah dengan membebaskan bea masuk dari banyak bahan baku yang belum dapat dibuat di dalam negeri. Manufaktur dan assembling juga telah tumbuh di Indonesia,  industri ini dapat mengubah rancangan dari industri bentuk ketiga menjadi barang konsumi dan modal bagi masyarakat.

            Menristek menjelaskan pengarahan tentang 4 transorfmasi Indstri di Indonesia, yaitu:

1.    Pemanfaatan teknologi yang ada untuk mengisi kebutuhan masyarakat
2.    Pemanfaatan teknologi tersebut untuk pengembangan produk baru
3.    Mengembangkan teknologi baru
4.    Melakukan penelitian dasar

            Beberapa sektor telah sampai pada produk baru yang mampu diciptakan dengan menggunakan teknologi yang ada di Indonesia. Hal ini sangat bagus dan relevan dengan konferensi PII pada tahun 1987 dimana isinya menyarankan ditingkatkannya usaha produksi dimensi ketiga, yaitu ekspor barang-barang nonmigas yang menggunakan teknologi tinggi melalui penggunaan tenaga manusia berketerampilan dan berpendidikan tinggi.

b. Pembagian Industri di Indonesia

            Industri di Inonesia merupakan satu komponen penting dalam berlangsungnya kehidupan negara. Sektor industri membuat perekonomian Indonesia berkembang pesat dan semakin baik serta membawa perubahan dalam struktur pereknomian nasional, terlebih dengan gencarnya pemeritah dalam hal penanaman modal yang diberikan para investor. Hal ini diharapkan mampu mengurangi angka pengangguran di Indonesia

            Perindustrian di Indonesia dibagi kedalam beberapa kelompok berdasarkan jumlah tenaga kerja, tingkat produksi, dan jenis kegiatannya.

1.    Penggolongan Industri menurut tenaga kerja

            Industri menurut tenaga kerja digolongkan ke dalam tiga bagian. Bagian dari indutri tenaga kerja membatasi skala yang diperlukan dalam masing-masing sektor. Berikut ini penggolongan industri berdasarkan tenaga kerja:
a.    Industri kecil: industri yang menggunakan tenaga kerja kurang dari 10 orang, misalnya industri rumah tangga. Industri rumah tangga merupakan industri kecil yang menjadi pemantik lahirnya industri menengah, di era sekarang ini industri rumah tangga banyak ditekuni masyarakat dalam hal berwirausha.
b.    Industri menengah: industri yang menggunakan tenaga kerja 10-50 orang. Modal usahanya sudah cukup besar, misalnya CV/PT.
c.    Industr besar: industri yang menggunakan lebih dari 50 orang dan antara pemimpin dan bawahan tidak saling mengenal. Modal usaha jauh lebih besar dan penjualan hasil produksinya lebih luas.

2.    Penggolongan industri menurut tingkat produksi

            Industri menurut tingkat produksi diklasifikasikan menjadi empat bagian. Industri menurut tingkat produksi bertujuan kepada penggunaan material dan peralatan yang dibutuhkan dan digunakan dalam proses pembuatan barang. Berikut merupakan industri menurut tingkatan produksi:
a.    Industri berat: penggunaan mesin untuk alat-alat berat.
b.    Industri ringan: penggunaan mesin untuk memproduksi barang jadi
c.    Industri dasar: industri yang menggunakan mesin-mesin untuk memproduksi bahan baku atau bahan pendukung untuk industri lainnya
d.    Industri rumah tangga: industri yang menghasilkan kerajinan tangan

3.    Penggolongan industri menurut jenis kegiatan

            Industri menurut jenis kegiatan dikelompokkan ke dalam 4 jenis, jenis kegiatan ini menunjukkan bidang yang ditekuni dalam aktifitas industri. Berikut ini empat jenis industri menurut jenis kegiatan:
a.    Aneka industri: industri yang menghasilkan macam-macam barang keperluan masyarakat
b.    Industri dasar logam: mengolah logam dan produksi dasar
c.    Industri kimia dasar: mengolah bahan mentah menjadi bahan baku
d.    Industri kecil: industri dengan jumlah tenaga kerja dan modal sedikit dengan teknologi sederhana.

c. Bidang Keahlian Teknik Industri

            Teknik industri merupakan ilmu terintegrasi dari beberapa elemen yang tergabung. Teknik industri memiliki berbagai macam bidang yang diklasifikasikan menjadi sistem manufaktur, manajemen industri, sistem industri dan tekno ekonomi. Beberapa bidang yang telah dkeompokkan ini akan lebih spesifik bagi seoang Teknik Industri, artinya seorang Teknik Industri akan lebih menguasai bidang secara lebih mendalam. Berikut ini merupaka bidang keahlian Teknik Industri, diantaranya:
·         Sistem Manufaktur: merupakan kumpulan dari equipment yang terintegrasi dan human resource, yang mempunyai fungsi untuk melakukan satu atau beberapa pross operasi/ assembly pada suatu bahan material awal, part atau set of parts.
·         Manajemen industri: manajemen perusahaan industri dapat diartikan sebagai pengelolaan suatu perusahaan industry. Hal tersebut dijelaskan melalui dua pengertian dasar, yaitu perusahaan industri dan manajemen. Jadi bidang keahlian manajemen industry adalah bidang kehalian yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk penciptaan dan peningkatan sistem usaha.
·         Sistem industri dan tekno ekonomi: bidang keahlian ini merupakan bidang yang bertujuan untuk peningkatan daya saing sistem integral.

d. Peran-peran seorang Teknik Industri

            Seorang teknik industri memiliki peranan penting dalam kendali aktifitas industri yang berputar. Seorang Teknik Industri akan bertanggung jawab untuk bidang yang ia pegang. Peranan yang dikuasai akan meneruskan siklus industri yang berlangsung. Berikut peranan seorang teknik industri:
·         Merancang: Merancang menunjukkan kemampun kreatif mengkombinasikan pengetahuan yang telah diketahui ke dalam sebuah rancangan system. Hal ini akan membentuk suatu kesatuan yang terpisah hingga tercipta sebuah rancangan dalam bentuk sempurna.
·         Meningkatkan: Meningkatkan ialah bertujuan untuk melakukan pemecahan masalah terhadap persoalan yang dijalani secara teratur. System ini mencakup analisa, manajemen proyek, berpikir secara sistematis, sehingga berguna dalam mmecahkan masalah.
·         Menginstalasi: Instalasi merupakan kemampuan melakukan pendefinisian langkah-langkah yang dibutuhkan untuk melakukan instalasi terhdap rancangan sistem.

e. Cakupan Teknologi Industri

            Teknologi Industri memiliki cakupan dalam jangkauan atau ruang lingkupnya. Cakupan teknologi industri sendiri merupakan suatu struktur yang terlibat dalam implementasi yang berlangsung, beberapa struktur memiliki korelasi satu sama lain yang saling berhubungan. Cakupan Teknologi Industri terdiri dari 7 elemen, diantaranya:
·         Teori optimasi
·         Faktor manusia
·         Perilaku organisasi
·         Proses industri
·         Prosedur perencanaan industri
·         Aplikasi komputer
·         Pelaporan dan presentasi

f. Manfaat Teknologi Industri bagi kehidupan

            Teknologi Industri dalam halnya kehidupan memberi manfaat bagi pelaku industri maupun masyarakat.  Tidak bisa dihindarkan bahwa teknologi sangat dibutuhkan masyarakat, dalam kata lain teknologi memberi manfaat dan kemudahan bagi manusia dalam aktifitasnya. Beberapa manfaat teknologi industri dalam kehidupan diantaranya:
·         Menambah wawasan dan pengetahuan
·         Memudahkan dalam pekerjaan
·         Membuka sektor baru dalam bidang pekerjaan
·         Mengefektifkan suatu bidang yang kurang terstruktur sehingga menjadi multiguna
·         Dan banyak lagi manfaat yang diberikan



g. Dampak buruk dari Teknologi Industri

            Teknologi industri disamping memberikan hal positif dalam kehidupan, namun tidak bisa dihindari bahwa teknologi industri juga membawa dampak negatif dari outputnya. Artinya, dalam menciptakan sektor baru dalam industrinya hal ini akan merusak satu sektor lainnya. Berikut ini beberapa dampak buruk dari Teknologi Industri:
·         Rusaknya ekologi dari limbah yang dikeluarkan
·         Polusi udara yang membahayakan kesehatan
·         Matinya usaha tradisional yang kalah saing dan modal
·         Berubahnya perilaku manusia seiring berkembangnya teknologi


Referensi:



           
           


No comments:

Post a Comment