a. Perkembangan Industri pada IPTEK di
Indonesia
Perkembangan industri di Indonesia
terhitung pesat dengan keadaan situasi saat ini Indonesia berada dalam kondisi
yang sangat tepat dalam mengembangkan industri ini. Mayoritas penduduk yang
sangat antusias terhadap perkembangan teknologi, menjadi prioritas bagi
pelaku-pelaku industri untuk memberikan karya-karya terbaiknya untuk
pengabdiannya terhadap masyarakat.
Bahan baku telah banyak dihasilkan
di dalam negeri, ditmbah dengan dukungan pemerintah dengan membebaskan bea
masuk dari banyak bahan baku yang belum dapat dibuat di dalam negeri.
Manufaktur dan assembling juga telah
tumbuh di Indonesia, industri ini dapat mengubah
rancangan dari industri bentuk ketiga menjadi barang konsumi dan modal bagi
masyarakat.
Menristek menjelaskan pengarahan
tentang 4 transorfmasi Indstri di Indonesia, yaitu:
1.
Pemanfaatan teknologi yang ada untuk mengisi
kebutuhan masyarakat
2.
Pemanfaatan teknologi tersebut untuk
pengembangan produk baru
3.
Mengembangkan teknologi baru
4.
Melakukan penelitian dasar
Beberapa sektor telah sampai pada
produk baru yang mampu diciptakan dengan menggunakan teknologi yang ada di
Indonesia. Hal ini sangat bagus dan relevan dengan konferensi PII pada tahun
1987 dimana isinya menyarankan ditingkatkannya usaha produksi dimensi ketiga,
yaitu ekspor barang-barang nonmigas yang menggunakan teknologi tinggi melalui
penggunaan tenaga manusia berketerampilan dan berpendidikan tinggi.
b. Pembagian Industri di Indonesia
Industri di Inonesia merupakan satu
komponen penting dalam berlangsungnya kehidupan negara. Sektor industri membuat
perekonomian Indonesia berkembang pesat dan semakin baik serta membawa
perubahan dalam struktur pereknomian nasional, terlebih dengan gencarnya
pemeritah dalam hal penanaman modal yang diberikan para investor. Hal ini
diharapkan mampu mengurangi angka pengangguran di Indonesia
Perindustrian di Indonesia dibagi
kedalam beberapa kelompok berdasarkan jumlah tenaga kerja, tingkat produksi,
dan jenis kegiatannya.
1.
Penggolongan Industri menurut tenaga kerja
Industri menurut tenaga kerja
digolongkan ke dalam tiga bagian. Bagian dari indutri tenaga kerja membatasi
skala yang diperlukan dalam masing-masing sektor. Berikut ini penggolongan
industri berdasarkan tenaga kerja:
a.
Industri kecil: industri yang menggunakan
tenaga kerja kurang dari 10 orang, misalnya industri rumah tangga. Industri
rumah tangga merupakan industri kecil yang menjadi pemantik lahirnya industri
menengah, di era sekarang ini industri rumah tangga banyak ditekuni masyarakat
dalam hal berwirausha.
b.
Industri menengah: industri yang menggunakan
tenaga kerja 10-50 orang. Modal usahanya sudah cukup besar, misalnya CV/PT.
c.
Industr besar: industri yang menggunakan
lebih dari 50 orang dan antara pemimpin dan bawahan tidak saling mengenal.
Modal usaha jauh lebih besar dan penjualan hasil produksinya lebih luas.
2.
Penggolongan industri menurut tingkat
produksi
Industri menurut tingkat produksi
diklasifikasikan menjadi empat bagian. Industri menurut tingkat produksi
bertujuan kepada penggunaan material dan peralatan yang dibutuhkan dan
digunakan dalam proses pembuatan barang. Berikut merupakan industri menurut
tingkatan produksi:
a.
Industri berat: penggunaan mesin untuk
alat-alat berat.
b.
Industri ringan: penggunaan mesin untuk
memproduksi barang jadi
c.
Industri dasar: industri yang menggunakan
mesin-mesin untuk memproduksi bahan baku atau bahan pendukung untuk industri
lainnya
d.
Industri rumah tangga: industri yang
menghasilkan kerajinan tangan
3.
Penggolongan industri menurut jenis kegiatan
Industri menurut jenis kegiatan
dikelompokkan ke dalam 4 jenis, jenis kegiatan ini menunjukkan bidang yang
ditekuni dalam aktifitas industri. Berikut ini empat jenis industri menurut
jenis kegiatan:
a.
Aneka industri: industri yang menghasilkan
macam-macam barang keperluan masyarakat
b.
Industri dasar logam: mengolah logam dan
produksi dasar
c.
Industri kimia dasar: mengolah bahan mentah
menjadi bahan baku
d.
Industri kecil: industri dengan jumlah tenaga
kerja dan modal sedikit dengan teknologi sederhana.
c. Bidang Keahlian Teknik Industri
Teknik
industri merupakan ilmu terintegrasi dari beberapa elemen yang tergabung.
Teknik industri memiliki berbagai macam bidang yang diklasifikasikan menjadi
sistem manufaktur, manajemen industri, sistem industri dan tekno ekonomi.
Beberapa bidang yang telah dkeompokkan ini akan lebih spesifik bagi seoang
Teknik Industri, artinya seorang Teknik Industri akan lebih menguasai bidang
secara lebih mendalam. Berikut ini merupaka bidang keahlian Teknik Industri,
diantaranya:
·
Sistem Manufaktur: merupakan kumpulan dari
equipment yang terintegrasi dan human
resource, yang mempunyai fungsi untuk melakukan satu atau beberapa pross
operasi/ assembly pada suatu bahan
material awal, part atau set of parts.
·
Manajemen industri: manajemen perusahaan
industri dapat diartikan sebagai pengelolaan suatu perusahaan industry. Hal
tersebut dijelaskan melalui dua pengertian dasar, yaitu perusahaan industri dan
manajemen. Jadi bidang keahlian manajemen industry adalah bidang kehalian yang
memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk penciptaan dan peningkatan sistem
usaha.
·
Sistem industri dan tekno ekonomi: bidang
keahlian ini merupakan bidang yang bertujuan untuk peningkatan daya saing
sistem integral.
d. Peran-peran seorang Teknik Industri
Seorang teknik industri memiliki
peranan penting dalam kendali aktifitas industri yang berputar. Seorang Teknik
Industri akan bertanggung jawab untuk bidang yang ia pegang. Peranan yang
dikuasai akan meneruskan siklus industri yang berlangsung. Berikut peranan
seorang teknik industri:
·
Merancang: Merancang menunjukkan kemampun
kreatif mengkombinasikan pengetahuan yang telah diketahui ke dalam sebuah
rancangan system. Hal ini akan membentuk suatu kesatuan yang terpisah hingga
tercipta sebuah rancangan dalam bentuk sempurna.
·
Meningkatkan: Meningkatkan ialah bertujuan
untuk melakukan pemecahan masalah terhadap persoalan yang dijalani secara
teratur. System ini mencakup analisa, manajemen proyek, berpikir secara
sistematis, sehingga berguna dalam mmecahkan masalah.
·
Menginstalasi: Instalasi merupakan kemampuan
melakukan pendefinisian langkah-langkah yang dibutuhkan untuk melakukan
instalasi terhdap rancangan sistem.
e. Cakupan Teknologi Industri
Teknologi Industri memiliki cakupan
dalam jangkauan atau ruang lingkupnya. Cakupan teknologi industri sendiri
merupakan suatu struktur yang terlibat dalam implementasi yang berlangsung,
beberapa struktur memiliki korelasi satu sama lain yang saling berhubungan.
Cakupan Teknologi Industri terdiri dari 7 elemen, diantaranya:
·
Teori optimasi
·
Faktor manusia
·
Perilaku organisasi
·
Proses industri
·
Prosedur perencanaan industri
·
Aplikasi komputer
·
Pelaporan dan presentasi
f. Manfaat Teknologi Industri bagi kehidupan
Teknologi Industri dalam halnya
kehidupan memberi manfaat bagi pelaku industri maupun masyarakat. Tidak bisa dihindarkan bahwa teknologi sangat
dibutuhkan masyarakat, dalam kata lain teknologi memberi manfaat dan kemudahan
bagi manusia dalam aktifitasnya. Beberapa manfaat teknologi industri dalam
kehidupan diantaranya:
·
Menambah wawasan dan pengetahuan
·
Memudahkan dalam pekerjaan
·
Membuka sektor baru dalam bidang pekerjaan
·
Mengefektifkan suatu bidang yang kurang
terstruktur sehingga menjadi multiguna
·
Dan banyak lagi manfaat yang diberikan
g. Dampak buruk dari Teknologi Industri
Teknologi
industri disamping memberikan hal positif dalam kehidupan, namun tidak bisa
dihindari bahwa teknologi industri juga membawa dampak negatif dari outputnya.
Artinya, dalam menciptakan sektor baru dalam industrinya hal ini akan merusak
satu sektor lainnya. Berikut ini beberapa dampak buruk dari Teknologi Industri:
·
Rusaknya ekologi dari limbah yang dikeluarkan
·
Polusi udara yang membahayakan kesehatan
·
Matinya usaha tradisional yang kalah saing
dan modal
·
Berubahnya perilaku manusia seiring
berkembangnya teknologi
Referensi: