ANALISIS PENGARUH
KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN MENGGUNAKAN JASA PENGINAPAN
(VILLA) AGROWISATA KEBUN TEH PAGILARAN Diajukan sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro
Disusun Oleh :
RATIH HARDIYATI
NIM. C2A606084 FAKULTAS
EKONOMI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2015
Pada
era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak
dan beragam akibat keterbukaan pasar. Sehingga terjadilah persaingan antar
produsen untuk dapat memenuhi kebutuan konsumen serta memberikan kepuasan
kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis
adalah untuk menciptakan rasa puas pada pelanggan. Salah satu tindakan untuk
memuaskan konsumen adalah dengan cara memberikan pelayanan kepada konsumen
dengan sebaik-baiknya. Kenyataan ini bisa dilihat, bahwa ada beberapa hal yang
dapat memberikan kepuasan pelanggan yaitu nilai total pelanggan yag terdiri
dari nilai produk, nilai pelayanan, nilai personal, nilai image atau citra, dan
biaya total pelanggan yang terdiri dari biaya moneter, biaya waktu, biaya
tenaga, dan biaya pikiran (Kotler, 2000:50).
Dengan adanya kualitas pelayanan yang baik di
dalam suatu perusahaan, akan menciptakan kepuasan bagi para konsumennya.
Setelah konsumen merasa puas dengan produk atau jasa yang diterimanya, konsumen
akan membandingkan pelayanan yang diberikan. Apabila konsumen merasa
benar-benar puas, mereka akan membeli ulang serta memberi rekomendasi kepada
orang lain untuk membeli di tempat yang sama. Oleh karena itu perusahaan harus
memulai 2 memikirkan pentingnya pelayanan pelanggan secara lebih matang melaui
kualitas pelayanan, karena kini semakin disadari bahwa pelayanan (kepuasan
pelanggan) merupakan aspek vital dalam rangka bertahan dalam bisnis dan
memenangkan persaingan (Tjiptono, 2004:145).
Bersamaan
dengan adanya perubahan lingkungan yang terjadi dan adanya perubahan perilaku
manusia, dan aktivitas manusia yang semakin padat setiap harinya, maka semakin
mendorong bertambahnya permintaan akan kebutuhan rekreasi. Apalagi kebisingan
dan terjadinya polusi di kota membuat manusia ingin mencari suasana yang lebih
tenang dan jauh dari polusi, daerah pegunungan menjadi pilihan bagi mereka.
Semakin bertambahnya permintaan konsumen akan mendorong para pengusaha di
bidang pariwisata khususnya Agrowisata Kebun Teh Pagilaran untuk ikut bersaing
menawarkan kelebihan-kelebihannya. Banyak faktor yang perlu diperhatikan untuk
mempengaruhi konsumen salah satunya kualitas pelayanan Agrowisata Kebun Teh
Pagilaran itu sendiri yang dapat diberikan oleh perusahaan, sehingga konsumen
merasa terpuaskan. Agrowisata Kebun Teh Pagilaran yang merupakan salah satu
pariwisata alam di Jawa Tengah yang sudah terkenal sampai ke luar kota. Ini
terbukti dengan banyaknya pengunjung dari luar daerah kota Batang seperti
misalnya: Salatiga, Semarang, Jakarta, dan Cirebon, yang datang untuk
menghabiskan waktu bersama keluarga di daerah wisata tersebut.
Berdasarkan
pada hasil analisis regresi linier berganda yang telah dilakukan pada
penelitian ini, didapat persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,271 X1 + 0,197
X2 + 0,201 X3 + 0,316 X4 + 0,165 X5 Dari persamaan regresi tersebut dapat
diketahui bahwa koefisien dari persamaan regresi adalah positif. Maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil analisis diperoleh bahwa variabel
bukti fisik (X1) memiliki koefisien regresi sebesar 0,271 (bertanda positif)
terhadap kepuasan konsumen (Y) dan nilai thitung sebesar 3,430 dengan tingkat
signifikansi 0,001 (< 0.05). Hal ini berarti bahwa bukti fisik (X1)
berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen (Y). Dengan demikian Hipotesis 1
yang menyatakan bahwa bukti fisik (X1) berpengaruh positif terhadap kepuasan
konsumen (Y) dapat diterima. 2. Hasil analisis diperoleh bahwa variabel
kehandalan (X2) memiliki koefisien regresi sebesar 0,197 (bertanda positif)
terhadap kepuasan konsumen (Y) dan nilai thitung sebesar 2,318 dengan tingkat
signifikansi 0,023 (< 0.05). Hal ini berarti bahwa kehandalan (X2)
berpengaruh positif terhadap kepuasan 95 konsumen (Y). Dengan demikian
Hipotesis 2 yang menyatakan bahwa kehandalan (X2) berpengaruh positif terhadap
kepuasan konsumen (Y) dapat diterima. 3. Hasil analisis diperoleh bahwa
variabel daya tanggap (X3) memiliki koefisien regresi sebesar 0,201 (bertanda
positif) terhadap kepuasan konsumen (Y) dan nilai thitung sebesar 2,688 dengan
tingkat signifikansi 0,008 (< 0.05).
Hal
ini berarti bahwa daya tanggap (X3) berpengaruh positif terhadap kepuasan
konsumen (Y). Dengan demikian Hipotesis 3 yang menyatakan bahwa daya tanggap
(X3) berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen (Y) dapat diterima. 4.
Hasil analisis diperoleh bahwa variabel jaminan (X4) memiliki koefisien regresi
sebesar 0,316 (bertanda positif) terhadap kepuasan konsumen (Y) dan nilai
thitung sebesar 3,959 dengan tingkat signifikansi 0,000 (< 0.05). Hal ini
berarti bahwa jaminan (X4) berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen (Y).
Dengan demikian Hipotesis 4 yang menyatakan bahwa jaminan (X4) berpengaruh
positif terhadap kepuasan konsumen (Y) dapat diterima. 5. Hasil analisis
diperoleh bahwa variabel kepedulian (X5) memiliki koefisien regresi sebesar
0,165 (bertanda positif) terhadap kepuasan konsumen (Y) dan nilai thitung
sebesar 2,095 dengan tingkat signifikansi 0,039 (< 0.05). Hal ini berarti
bahwa kepedulian (X5) berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen (Y).
Dengan demikian Hipotesis 5 yang menyatakan bahwa 96 kepedulian (X5)
berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen (Y) dapat diterima. 6. Nilai
Adjusted R square diperoleh sebesar 0,517. Hal ini berarti bahwa 51,7% kepuasan
konsumen (Y) dapat dijelaskan oleh variabel bukti fisik (X1), kehandalan (X2),
daya tanggap (X3), jaminan (X4), dan kepedulian (X5). Sedangkan 48,3% dapat
dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 5.2
Keterbatasan Penelitian Penelitian ini juga masih memiliki
keterbatasan-keterbatasan.
Dengan
keterbatasan ini, diharapkan dapat dilakukan perbaikan untuk penelitian yang
akan datang. Adapun keterbatasan dalam penenelitian ini adalah hanya
memfokuskan pada 5 dimensi kualitas pelayanan yang terdiri dari tangible,
reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. Sedangkan seluruh variabel
independen tersebut hanya dapat mempengaruhi variabel dependen kepuasan
konsumen sebesar 51,7% . Dan sisanya sebesar 48,3% dipengaruhi oleh variabel
lain selain variabel independen dalam penelitian ini.
Sumber: http://eprints.undip.ac.id/23450/1/Skripsi.pdf
Sumber: http://eprints.undip.ac.id/23450/1/Skripsi.pdf
No comments:
Post a Comment