Sunday, December 27, 2015

iptek dan kemiskinan



1.      Ilmu pengetahan, teknologi, dan kemiskinan

a.      Ilmu Pengetahuan
            Ilmu pengetahuan merupakan suatu proses pemikiran dan analisis yang rasional, sistimatik, logik, dan konsisten. Percobaan yang transparan dapat dgunakan sebagai pembuktian dari ilmu pengetahuan.

b.      Teknologi
            Teknologi adalah penggunaan pengetahuan ilmiah untuk meningkatkan cara untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknlogi yang berkembang dengan pesat meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Luasnya bidang teknik digambarkan sebagai berikut:
a.       Teknik meliputi bidang ilmu
b.      Teknik meliputi bidang organisasional
c.       Teknik meliputi bidang organisasional

c.       Kemikinan
            Kemiskinan merupakan keadaan dimana terjadi ketidakamampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.

Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
a.       Gambaran kekurangan materi
b.      Gambaran tentang kebutuhan sosial
c.       Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai

Ciri-ciri manusia yang berada dibawah garis kemiskinan:
a.       Tidak memiliki faktor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, keterampilan
b.      Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha.
c.        Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat SD.
d.      Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas
e.       Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai keterampilan.

2.      Mata kuliah, Aplikasi, dan Sistematika softskill

a.      Apa itu mata kuliah softskill
                  Mata kuliah softskill adalah salah satu mata kuliah yang terdapat disetiap jurusan di Universitas Gunadarma, mata kuliah ini hanya mewajibkan mahasiswa untuk berada dikelas sebanyak satu kali dalam sebulan, atau 4 pertemuan dalam satu semester. Mata kuliah ini memanfaatkan internet dan blog untuk setiap tugas yang diberikan seperti membuat artikel, mengupload makalah, mengupload video dll.
                  Mata kuliah ini mengharuskan mahasiswa untuk mengeluarkan pemikiran asli dan bukan hasil plagiat, dengan menjadikan sumber sebagai referensi dan tetap menjadikan karya sendiri sebagi bahan utama pembuatan karya serta mencantumkan sumber yang dijadikan bahan referensi.

b.      Aplikasi mata kuliah softskill
                  Aplikasi mata kuliah softskill adalah cara untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam menulis dan berkreasi, dimana semua pemikiran, permasalahan, dan solusi dapat dikeluarkan dari setiap problemalitas yang menjadi akar permasalahan. Pemikiran ini berasal dari mahasiswa sendiri serta materi yang didapat merupakan  bagian dari keseharian yang dialami, ini akan lebih mudah diaplikasikan/diterapkan oleh mahasiswa dalam kehidupan sehari-harinya.

c.       Sistmatika/cara mengupload tugas dan tulisan softskill lengkap
                  Urutan dalam mengupload tugas dan tulisan softskill adalah
1.      Mahasiswa mencari bahan atau materi dari setiap tugas yang diberikan oleh dosen masing-masing. Bahan dapat diambil melalui buku, internet, atau sumber lain yang mendukung dalam pengerjaan tugas softskill tersebut.
2.      Mahasiswa wajib menuliskan tugasnya tersebut di blog masing-masing yang telah terdaftar di studentsite.
3.      Tugas yang teah di post di blog masing-masing diupload ke studentsite ug (studentsite.gunadarma.ac.id) login dengan username dan password mahasiswa masing-masing, lalu buka menu “tugas (UG portofolio)” pada combo box dan masukkan tittle tugas, alamat web dan blog tersebut, dan mata kuliahnya, lalu klik submit. Tugas bias dilihat dan dinilai oleh dosen masing-masing.
                 
Sumber:







Friday, November 13, 2015

Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat


Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat

a.       Perbedaan Kepentingan
Kepentingan adalah alasan dari setiap langkah atas tindakan yang dilakukan setiap insan. Jika  Kepentingan yang mendorong setiap individu sudah tercapai, maka akan didapatinya hasil yang ia inginkan. Kepentingan anara individu yang satu dengan yang lain pastilah berbeda, maka untuk mendapatkan tujuannya mereka akan bersaing dan saling mengalahkan demi mencapai cita-citanya, dan akan menimbulkan masalah didalam kehidupan.
Perbedaan kepentingan berupa:
1.      Kepentingan individu untuk memperoleh kasih saying
2.      Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri
3.      Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama
4.      Kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi
5.      Kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain
Kepentingan yang berbeda inilah yang menimbulkan persaingan dari setiap individu untuk mencapai apa yang dituju.
b.      Integrasi Nasional
Integrasi nasional merupakan usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada pada suatu negara untuk tercapainya keselarasan nasional.
Untuk tercapainya integrasi nasional, tentu terdapat faktor pendukung dan faktor penghambat.
1.      Faktor pendukung integrasi nasional:
-          Adanya rasa keinginan untuk bersatu menjadi negara yag kuat
-          Adanya rasa untuk tidak terpecah belah
-          Adanya sikap kedewasaan di semua pihak
-          Adanya rasa senasib dan sepenanggungan
-          Adanya rasa dan keinginan berkorban demi kedamaian negara

2.      Faktor penghambat integrasi nasional:
-          Perbedaan kepentingan
-          Diskriminasi, yaitu perlakuan yang tidak adil dan hanya memihak kepada satu pihak
-          Masih berkembangya paham ethosentris, yaitu paham yang menganggap budayanya lebih unggul dan merendahkan budaya lain
-          Masih maraknya isu keagamaan dan saling menjelek-jelekkan antara agama yang satu dan yang lainnya.
-          Masih mudahnya masyarakat Indonesia untuk dihasut dan diadu domba.
-          Kurangnya rasa persatuan dan kesatuan.
      Mempertahankan memang lebih sulit daripada merebut,  seperti yang dikatakan Bung Karno: “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri”. Sekarang adalah tanggungan kita terhadap Nusa, masa ini menjadi kewajiban kita untuk mempertahankan kemerdekaan, dengan menghormati pahlawa-pahlawan, berkarya dan mengabdi kepada Negara.
Sumber:
info-83.blogspot.com/2011/11/integrasi-nasional.html
https://prathamasatyanegara.wordpress.com/2012/11/23/pertentangan-sosial-integrasi-masyarakat/




Saturday, September 26, 2015

Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan

1.     Masyarakat Perkotaan, Aspek Positif dan Negatif
Masyarakat perkotaan merupakan masyarakat yang kita ketahui kehidupan
mereka jauh lebih maju dari masyarakat pedesaan, namun kehidupan mereka tidak menjamin lebih tentram daripada masyarakat yang tinggal di pedesaan, karena kita ketahui bahwa masyarkat perkotaan sendiri memiliki tingkat biaya hidup yang lebih tinggi daripada kehidupan di pedesaaan pada umumnya. Aspek positif dan negatifpun dapat kita ketahui dari masyarakat perkotaan.
a.       Aspek positif
1.      Perkotaan lebih memberikan lapangan kerja yang lebih luas
2.      Terdapat banyak wahana yang bias dinikmati
3.      Fasilitas perguruan tinggi dan pendidikan yang lebih memadai daripada pedesaan.
4.      Perkotaan merupakan devisa untuk Negara

b.      Aspek negatif
1.      Terjadinya kepadatan penduduk karena transmigrasi
2.      Terdapat banyak pembangunan liar
3.      Tingginya tingkat kriminalitas
4.      Menghambat pembangunan desa karena orang-orang desa hijrah ke kota untuk mencari pekerjaan.

2.      Hubungan Desa dan Kota
Desa dan kota memiliki hubungan yang sangat erat dam berkaitan, dimana kehidupan salah satunya akan mempengaruhi satu yang lainnya. Contohnya ketika di desa sulit untuk mencari pekerjaan maka masyarakat desa akan lebih memilih hijrah ke kota untuk mencari pekerjaan. Hal iniliah yang disebut urbanisasi sehingga akan menghambat pembangunan desa karena masyarakatnya pindah ke kota.
                        Sebab-sebab urbanisasi perlu kita ketahui ada 2 hal, yaitu
a.       Push factors, yaitu faktor yang mendorong penduduk desa meninggalkan kediamannya.
b.      Pull factor, yaitu factor yang mendorong penduduk desa pindah ke kota dan menetap di kota.

3.      Aspek Positif dan Negatif
Masyarakat perkotaan merupakan kumpulan dari masyarakat itu sendiri dan masyarakat dari suku pendatang, sehingga terjadi dan terkumpulnya banyak kebudayaan yang terkumpul dalam satu wilayah, yaitu perkotaan. Sehingga dapat kita ketahui bahwa dalam masyarakat perjotaan terdapat 5 unsur yang meliputi wisma, karya, marga, suka, dan penyempurnaan.

4.      Masyarakat Desa
Masyarakat desa adalah suatau masyarakat yang bertempat tinggal disuatu wilayah yang terdiri kuarang dari 2500 jiwa dimana mereka saling mengenal, ada pertalian suatu perasaan, dan memiliki kesamaan budaya dan cara mereka dalam kehidupan bermasyarakat.


Sumber:


Thursday, June 18, 2015

MANUSIA DAN HARAPAN

1.       Pengertian Harapan
Harapan merupakan sebuah tujuan dalam hidup yang selelu dimiliki setiap orang.  harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang.

2.       Persamaan Harapan dan Cita-cita
Harapan dan cita-cita memiliki peresamaan yaitu keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan harapan dan cita-cita semua orang akan berharaop untuk kedeepannya yang lebih baik.

3.       Contoh Harapan
Contoh harapan adalah Tangguh berharap agar mendapat IPK tinggi dan dapat membanggakan semua orang dan berharap dengan IPK tinggi ia dapat memberikan semua keahliannya dan menjadi orang yang berguna bagi semua orang.

4.       Ceritakan Harapan dan Do’amu sekarang ini
Harapan dan Do’a saya sekarang ini adalah agar saya dapat menyelesaikan kuliah dengan cepat dan segera daftar dan bergabung menjadi Angkatan Darat dan di tahun 2035 nanti say berharap dapat menjadi seorang  Bupati di Ciamis dan 2045 saya dapat menjadi Presiden Republik Indsonesia, amin.

Sumber:



Manusia dan Kegelisahan


1. Pengertian kegelisahan
            Kegelisahan dapat kita ketahui berdasarkan kejadian sehari-hari yang kita alami. Kegelisahan adalah hal yang tidak terduga rupanya, bisa dirasakan sebelum sesuatu hal terjadi pada saat hal itu terjadi, atau bahkan setelah hal itu terjadi. Sekarang bagaimana kita dapat mengendalikan kegelisahan itu agar tidak berlarut-larut dan menimbulkan efek yang justru mengganggu kehidupan dan perasaan kita. Jadi setiap ada hal apapun yang membuat kita gelisah maka kita harus bersugesti hal yang baik agar membuat kita tenang, dan selalu mengambil hikmah dari apapun yang terjadi. Efek kegelisahan bisa timbul karena ada perlakuan yang tidak positif dari dalam diri kita sendiri. Maka dari karena itu apabila kita melakukan suatu kejadian atau perbuatan harus di usahakan sebisa mungkin menjalankannya dengan baik.

Kegelisahan di dalam bahasa sekarang disebut dengan galau. Galau ini banyak contoh kasusnya, seperti masalah cinta, pekerjaan, keluarga, dan lainnya. Manusia yang merasa gelisah seringkali tidak dapat menjalankan pekerjaan dengan baik karena selalu merasa tidak tenang dalam hidupnya.Bahkan orang tersebut tidak memiliki dasar dalam melakukan suatu kegiatan.Semua itu di sebabkan oleh karena manusia mempunyai hati dan perasaan yang takut akan kehilangan nama baik dsb.Bentuk kegelisahan bisa bermacam-macam,misalnya merasa terasing,kesepian dan ketidakpastian akan suatu masalah.

Keterasingan di sebabkan oleh perilaku seseorang yang sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan,akibatnya perilaki orang tersebut tidak dapat di terima atau tidak dapat di benarkan oleh masyarakat yang ada di lingkungannya misalnya; sombong.Kesepian berarti merasa sunyi,tidak berteman.Kesepian memiliki hubungan dengan keterasingan hanya kebalikannya yaitu orang yang frustasi sehingga bersikap rendah diri dan menjauhi pergaulan ramai.Sedangkan ketidakpastian adalah perasaan tidak menentu,tidak dapat ditentukan,tanpa arah yang jelas misalnya;ketidakpastian tentang lulus tidaknya menjadi seorang sarjana.

2. Sebab-sebab Kegelisahan
            Faktor penyebab kegelisahan bisa berasal dari beberapa faktor, diantaranya:
a.      Dari Dalam

Mungkin, kita bisa menyebutkan beberapa hal berikut ini yang berhubungan dengan pembahasan  tersebut:
1. Cinta Diri
Kecintaan seseorang terhadap dirinya merupakan hal yang wajar, namun sebagian orang telah berlebihan dalam mempertahankan cinta tersebut, sehingga terbebani dengan berbagai macam penderitaan dan rasa sakit. Dalam pembahasan ini, yang dimaksud cinta diri adalah kecintaan melampaui batas, perhatian berlebihan terhadap diri sendiri, dan sangat sensitif terhadap segala hal yang berkaitan dengan itu, sehingga ia tidak mendapati musibah yang lebih parah dari penyakit tersebut.
Ya perhatian yang berlebihan terhadap diri akan menyebabkan munculnya keinginan buruk dalam diri seseorang, seperti ingin meraih kecintaan dari semua manusia, mengharapkan kehadiran mereka dengan patuh dan mau melaksanakan perintahnya secara keseluruhan demi memperoleh  kerelaannya.

2. Lalai dalam Mengingat Allah
Dalam beberapa hadits dan riwayat Shahih disebutkan bahwa was-was dalam keadaan tertentu akan muncul sebagai akibat kelalaian seseorang dalam mengingat Allah, berpaling dari (mencari) hikmah-Nya, dan mengentengkan perintah dan larangan-Nya. Terkadang was-was juga akan muncul dari setan yang telah mengguncangkan  jiwanya.
Ya, orang yang hatinya bersih dan yakin kepada Allah tidak akan terkena penyakit ini, kecuali bila menderita cacat atau penyakit tertentu. Dari sudut pandang agama, mengingat Allah ibarat benteng kuat dan baju besi yang melindungi manusia dari berbagai macam bahaya, seperti penyakit kejiwaan. Sebagaimana, kita juga dapat menjadikannya sebagai pijakan dalam proses pengobatannya. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa was-was bisa muncul sebagai akibat perbuatan haram dan mungkar, sebaliknya mencari perlindungan Allah dapat mencegah seseorang dari dampak  negatifnya.

3. Gejolak  Hati
Terkadang was-was muncul dalam keadaan tertentu lantaran kegalauan hati yang sangat keras akan hal-hal yang spele dan remeh. Ketika ia tidak mendapatkan sesuatu yang dapat menyibukkan dirinya, ia akan memikirkan problem dan khayalan sia-sia, sehingga sering kali hal itu menyeretnya kedalam kubangan was-was.
Karena itu, ketika seorang anak kecil megotori badannya, maka ia akan segera melawan guncangan jiwa lantaran takut akan hukuman ibunya dengan cara mencuci kotoran tersebut berulang kali. Dan, pengulangan itu memberikan kemungkinan bagi muncul dan tertanamnya pemikiran yang bersifat was-was tersebut. Sebagian orang berkeyakinan bahwa pemikiran yang disertai perasaan was-was sebenarnya merupakan sejenis kegelisahan yang timbul dari penyakit kejiwaan yang dapat disembuhkan dengan mudah.

4. Rasa Takut dan Malu
Mungkin, sifat malu merupakan salah satu diantara faktor penyebab was-was, sebab seorang pemalu adalah orang yang takut berdiam diri dan inilah yang mengharuskan kita membahas tentang sebab-sebabnya pada anak-anak.
Karena itu, mereka yang pada masa kecilnya telah mendapatkan pelecehan dan perlakuan keras, pada masa dewasanya tidak akan mampu menghadapi problem yang sangat besar dan menyelesaikannya secara benar. Ini menunjukkan bahwa seorang pemalu akan berusaha dengan berbagai macam cara untuk melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya agar tidak menjadi bahan penilaian dan cemoohan orang lain. Inilah yang mendorongnya melakukan pekerjaan secara berulang agar dapat menyelesaikannya sebaik mungkin, yang pada akhirnya menjerumuskannya kedalam was-was.

5. Tidak Merasa Aman
Dalam keadaan tertentu, perasaan tidak aman merupakan faktor penyebab terjadinya was-was. Dengan kata lain, sebagian orang akan menderita was-was lantaran dirinya merasakan tidak adanya keamanan. Terkadang, perasaan semacam ini merupakan akibat dari lemahnya kepribadian dan tidak adanya kemampuan dalam mengendalikan   diri.
Tidak diragukan lagi bahwa benturan kejiwaan yang datang secara tiba-tiba pada diri seseorang akan mendorong munculnya perasaan tidak aman dalam diri , yang kemudian akan menyebabkan tertimpa was-was. Sebagaimana, tekanan jiwa akan menghilangkan perasaan aman dalam pikiran seseorang. Ini juga merupakan penyebab lemahnya kepribadian dan menjadikannya sebagai sasaran empuk bagi penyakit was-was.

6. Jiwa yang   Lemah
Kelemahan jiwa dalam diri seseorang dapat mencapai suatu taraf dimana ia sendiri kehilangan kekuatan untuk mengendalikannya, sehingga kita mendapatinya dengan terpaksa menyerah dihadapan kejadian-kejadian yang dialaminya. Ketika ia menampakkan keinginan agar seluruh pekerjaannya sebanding dengan orang yang lebih utama darinya, maka perasaan ini akan berubah kedalam bentuk perasaan lemah.

b. Kemasyarakatan
Terkadang, dalam beberapa keadaan, was-was diakibatkan oleh faktor sosial dimana kita dapat melihat sebagian gejalanya ketika seseorang melakukan suatu perbuatan yang sama dengan orang lain dan selalu mengikutinya. Namun kasus ini berbeda dengan dimana anak-anak mewarisinya dari ayah atau ibunya. Dengan kata lain, mengikuti perilaku orang lain dan taklid terhadap kelakuan mereka yang salah serta berteman dengan segala penderita penyakit tersebut akan menyebabkan terjadinya kontradiksi yang dibencinya dan membantu proses transfer penyakit tersebut dari satu orang kepada orang lain.

3. Contoh-contoh Orang Gelisah

Berikut ini adalah contoh-contoh orang gelisah

Ø  Pada saat mendengar bencana di Jepang. Keluarga yang mendengar bencana tersebut pasti gelisah terlebih bila dia belum mendapat kabar dari keluarga yang berada disana.
Ø  Dokter yang menghadapi istri dan anaknya yang sedang sakit, justru tidak dapat merasa tenang, karena ada ancaman terhadap haknya. Dokter tidak dapat berbuat apa-apa bila menghadapi keluarganya yang sakit, karena merasa khawatir.
Ø  Pada saat seseorang gagal dalam mencapai sesuatu yang telah ia impi-impikan. Pada kejadian ini orang tersebut telah berusaha dan berjuang untuk mendapatkan sesuatu itu, namun pada saat ia mendengar bahwa ia gagal ia akan merasa gelisah sekali karena apa yang telah ia coba dan ia usahakan tidak berhasil ia dapatkan.






      4. Usaha-usaha Mengatasi Kegelisahan

Bila kita ingin mengatasi kegelisahan, mula-mula diri kita sendiri harus bersikap tenang, karena dengan bersikap tenang kita tidak akan menjadi panik ataupun gelisah saat menghadapi masalah yang sangat mendadak sekalipun. Dan segala kesulitan akan bisa kita hadapi bila kita bersikap tenang.





5. Contoh-Contoh Mengatasi Krgrlisahan
- Bersikap tenang saat memiliki masalah
- Bersabar dalam menerima keputusan
- Ikhlas terhadap apa yang telah terjadi.





6. Ceritakan kegelisahan yang Pernah Kamu Alami dan Cara Menanganinya seperti apa.

            Kegelisahan yang pernah saya alami adalah ketika saya belum mendapatkan tempat kuliah, dan cara saya menanganinya adalah dengan tetap tenang, berusaha, dan berdo’a untuk mendapat tempat kuliahy yang saya inginkan, dan Alhamdulillah terwujud.

Sumber:



Friday, May 15, 2015

Minggu 6, Ketahanan nasional



KETAHANAN NASIONAL

   1.      PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL
Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Dalam perjuangan mencapai cita-cita/tujuan nasionalnya bangsa Indonesia tidak terhindar dari berbagai ancaman-ancaman yang kadang-kadang membahayakan keselamatannya. Cara agar dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional.

   2.      ASAS KETAHANAN NASIOANAL
1. Kesejahteraan dan keamanan
2. Komprehensif Integral (Menyeluruh Terpadu)
3. Mawas kedalam dan keluar
4. Kekeluargaan

   3.      SIFAT –SIFAT KETAHANAN NASIOANAL
• Mandiri, artinya ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa.  Kemandirian ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global.
• Dinamis, artinya ketahanan nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat ataupun menurun bergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta kondisi lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala sesatu di dunia ini senantiasa berubah. Oleh sebab itu, uapaya peningkatan ketahanan nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya di arahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
• Manunggal, artinya ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang diartikan terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras di antara seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
• Wibawa, artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal   dapat   mewujudkan   kewibawaan   nasional   yang   akan diperhitungkan oleh pihak lain sehingga dapat menjadi daya tangkal suatu negara. Semakin tinggi daya tangkal suatu negara, semakin besar pula kewibawaannya.
• Konsultasi dan kerjasama, artinya ketahanan nasional Indoneisa tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih pada sifat konsultatif dan kerja sama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

   4.      ASPEK YANG MEMPENGARUHI KETAHANAN NASIOANAL
Adapun aspek-aspek yang mempengaruhi ketahanan nasional adalah sebagai berikut:
1. Apek Ideologi
Ideologi disebut juga falsafah negara, pandangan hidup, dan pandangan dunia, rukun negara, atau landasan ideal. Sesuai dengan kompleksitas kehidupan manusia, ideologi menjabarkan diri dalam nilai, karena itu ideologi berarti pula sistem nilai yang tersusun secar sistematis dan merupakan kebulatan ajaran atau doktrin.
Menurut Pusat Study Kewiraan (1980:87), Pengertian ketahanan nasional dibidang ideologi adalah kondisi dinamik suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasinal didalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan ideologi suatu bangsa dan negara.
Faktor yang mempengaruhi ketahanan nasional dalam aspek ideologi adalah Keampuhan suatu ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya, yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia baik secara pribadi makhluk sosial maupun sebagai warga negara sesuai dengan kodrat dan ibadat Tuhan Yang Maha Esa. Memiliki yang sempurna dan cocok belum menjamin ketahanan nasional dibidang ideolgi.
2. Aspek Politik
Pengertian ketahanan dibidang politik adalah kondisi dinamik suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, didalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan politik suatu bangsa dan negara.
Hal-hal yang menyangkut ketahanan nasional dibidang politik meliputi beberapa unsur, yaitu:
a. Menempatkan secara proporsional kedaulatan rakyat didalam kehidupan negara dalam arti kesempatan, kebebasan, hak dan kewajiban, partisipasi rakyat yang menentukan kebijaksanaan nasional.
b. Memfungsikan lembaga-lembaga negara sesuai dengan ketentuan konstitusi yaitu kedudukan, peran, hubungan kerja, kewenangan dan produktivitas.
c. Menegakkan keadilan sosial dan keadilan hukum.
d. Menciptakan situasi yang kondusif dalam arti memelihra dan mengembangkan budaya politik.
e. Meningkatkan budaya politik dalam arti luas sehingga kekuatan sosial politik sebagai pilar demokrasi dapat melaksanakan hak dan kewajiban dengan semestinya.
f. Memberikan kesempatan yang optimal kepada saluran-saluran politik (partai politik, media masa, kelompok moral, kelompok kepentingan) untuk memperjuangkan aspirasinya secara proporsional, agar tumbuh rasa memiliki, partisipasi dari seluruh rakyat.
g. Melaksanakan pemilihan umum secara demokratis serta JURDIL.
h. Melaksanakan sosial kontrol yang bertanggung jawab terhadap jalannya pemerintahan.
i. Menegakkan hukum dan menyelenggarakan keamanan serta ketertiban masyarakat.
j. Mengupayakan pertahanan keamanan nasional.
k. Mengupayakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

3. Aspek Sosial Budaya
Sosial budaya didalam ilmu pengetahuan menunjukkan dua segi kehidupan bersama manusia yaitu segi masyarakat dan segi kebudayaan. Untuk adaptasi dengan lingkungan, yang merupakan syarat bagi kelangsungan hidup manusia mengadakan kerjasama dengan sesama manusia. Kerjasama hanya berjalan lancar dalam keadaan tertib sosial berdasarkan pengaturan sosial budaya dan mekanisme pelaksanaannya yati organisasi sosial yang baik.
Pengertian ketahanan nasional dibidang sosial budaya adalah kondisi dinamik suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasinal didalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya suatu bangsa dan negara.
Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan sosial budaya warga negara Indonesia perlu Kehidupan sosial budaya bangsa dan masyarkat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, maju, dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta mampu menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
4. Aspek Ekonomi
Pengertian ekonomi adalah segala kegiatan pemerintah dan masyarakat didalam pengolahan faktor produksi yaitu bumi, sumber alam, tenaga kerja, modal, teknologi dan manajemen didalam produksi serta distribusi barang dan jasa demi kesejahteraan rakyat, baik fisik materil maupun mental spiritual. Sedangkan Pengertian ketahanan nasional dibidang ekonomi adalah kondisi dinamik suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasinal didalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan ekonomi suatu bangsa dan negara.
Faktor yang mempengaruhi ketahanan nasional dibidang ekonomi yaitu tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan terhadap ekonomi ditujukan kepada produksi dan pengolahannya. Karena itu pembinaan ekonomi merupakan penentuan kebijaksanaan faktor produksi dan pengolahannya didalam produksi dan distribusi barang dan jasa, baik didalam negeri maupun didalam hubungannya dengan luar negeri.
5. Aspek Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan keamanan adalah daya upaya rakyat semesta dengan angkatan bersenjata sebagai inti dan merupakan salah satu fungsi utama pemerintah negara didalam rangka menegakkan ketahanan nasional dengan tujuan mencapai keamanan bangsa dan negara serta keamanan perjuangannya. Pertahanan keamanan dilaksanakan dengan menyusun, mengorbankn dan menggerakkan seluruh potensi dan kekuatan masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasikan dan terkoordinasikan.
Faktor yang mempengaruhi ketahanan nasional dibidang pertahanan keamanan, yaitu
a. Doktrin
b. Wawasan nasional
c. Sistem pertahanan keamanan
d. Geografi
e. Manusia
f. Integrasi angkatan bersenjata
g. Pendidikan kewiraan
h. Materiil
i. Ilmu pengetahuan dan teknologi
j. Pengaruh luar negeri
k. Kepemimpinan
Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional dalam aspek pertahanan keamanan setiap warga negara Indonesia perlu:
• Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang disertai keuletan dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta pencapaian tujuan nasional.
• Sadar dan peduli akan pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
Sumber :


Bottom of Form