1. Pengertian kegelisahan
Kegelisahan dapat kita ketahui
berdasarkan kejadian sehari-hari yang kita alami. Kegelisahan adalah hal yang tidak terduga rupanya, bisa dirasakan
sebelum sesuatu hal terjadi pada saat hal itu terjadi, atau bahkan setelah hal
itu terjadi. Sekarang bagaimana kita dapat mengendalikan kegelisahan itu agar
tidak berlarut-larut dan menimbulkan efek yang justru mengganggu kehidupan dan
perasaan kita. Jadi setiap ada hal apapun yang membuat kita gelisah maka kita
harus bersugesti hal yang baik agar membuat kita tenang, dan selalu mengambil
hikmah dari apapun yang terjadi. Efek kegelisahan bisa timbul karena ada
perlakuan yang tidak positif dari dalam diri kita sendiri. Maka dari karena itu
apabila kita melakukan suatu kejadian atau perbuatan harus di usahakan sebisa
mungkin menjalankannya dengan baik.
Kegelisahan di dalam bahasa sekarang disebut dengan galau. Galau
ini banyak contoh kasusnya, seperti masalah cinta, pekerjaan, keluarga, dan
lainnya. Manusia yang merasa gelisah seringkali tidak dapat menjalankan
pekerjaan dengan baik karena selalu merasa tidak tenang dalam hidupnya.Bahkan
orang tersebut tidak memiliki dasar dalam melakukan suatu kegiatan.Semua itu di
sebabkan oleh karena manusia mempunyai hati dan perasaan yang takut akan
kehilangan nama baik dsb.Bentuk kegelisahan bisa bermacam-macam,misalnya merasa
terasing,kesepian dan ketidakpastian akan suatu masalah.
Keterasingan di sebabkan oleh perilaku seseorang yang sulit
menyesuaikan diri dengan lingkungan,akibatnya perilaki orang tersebut tidak
dapat di terima atau tidak dapat di benarkan oleh masyarakat yang ada di
lingkungannya misalnya; sombong.Kesepian berarti merasa sunyi,tidak
berteman.Kesepian memiliki hubungan dengan keterasingan hanya kebalikannya
yaitu orang yang frustasi sehingga bersikap rendah diri dan menjauhi pergaulan
ramai.Sedangkan ketidakpastian adalah perasaan tidak menentu,tidak dapat
ditentukan,tanpa arah yang jelas misalnya;ketidakpastian tentang lulus tidaknya
menjadi seorang sarjana.
2.
Sebab-sebab Kegelisahan
Faktor penyebab
kegelisahan bisa berasal dari beberapa faktor, diantaranya:
a.
Dari Dalam
Mungkin, kita bisa
menyebutkan beberapa hal berikut ini yang berhubungan dengan pembahasan
tersebut:
1. Cinta Diri
Kecintaan seseorang
terhadap dirinya merupakan hal yang wajar, namun sebagian orang telah
berlebihan dalam mempertahankan cinta tersebut, sehingga terbebani dengan
berbagai macam penderitaan dan rasa sakit. Dalam pembahasan ini, yang dimaksud
cinta diri adalah kecintaan melampaui batas, perhatian berlebihan terhadap diri
sendiri, dan sangat sensitif terhadap segala hal yang berkaitan dengan itu,
sehingga ia tidak mendapati musibah yang lebih parah dari penyakit tersebut.
Ya perhatian yang berlebihan terhadap diri akan menyebabkan munculnya keinginan
buruk dalam diri seseorang, seperti ingin meraih kecintaan dari semua manusia,
mengharapkan kehadiran mereka dengan patuh dan mau melaksanakan perintahnya
secara keseluruhan demi memperoleh kerelaannya.
2. Lalai dalam
Mengingat Allah
Dalam beberapa hadits dan riwayat Shahih disebutkan bahwa was-was dalam keadaan
tertentu akan muncul sebagai akibat kelalaian seseorang dalam mengingat Allah,
berpaling dari (mencari) hikmah-Nya, dan mengentengkan perintah dan larangan-Nya.
Terkadang was-was juga akan muncul dari setan yang telah mengguncangkan
jiwanya.
Ya, orang yang hatinya bersih dan yakin kepada Allah tidak akan terkena
penyakit ini, kecuali bila menderita cacat atau penyakit tertentu. Dari sudut
pandang agama, mengingat Allah ibarat benteng kuat dan baju besi yang
melindungi manusia dari berbagai macam bahaya, seperti penyakit kejiwaan.
Sebagaimana, kita juga dapat menjadikannya sebagai pijakan dalam proses
pengobatannya. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa was-was bisa muncul sebagai
akibat perbuatan haram dan mungkar, sebaliknya mencari perlindungan Allah dapat
mencegah seseorang dari dampak negatifnya.
3. Gejolak Hati
Terkadang was-was muncul dalam keadaan tertentu lantaran kegalauan hati yang
sangat keras akan hal-hal yang spele dan remeh. Ketika ia tidak mendapatkan
sesuatu yang dapat menyibukkan dirinya, ia akan memikirkan problem dan khayalan
sia-sia, sehingga sering kali hal itu menyeretnya kedalam kubangan was-was.
Karena itu, ketika seorang anak kecil megotori badannya, maka ia akan segera
melawan guncangan jiwa lantaran takut akan hukuman ibunya dengan cara mencuci
kotoran tersebut berulang kali. Dan, pengulangan itu memberikan kemungkinan
bagi muncul dan tertanamnya pemikiran yang bersifat was-was tersebut. Sebagian
orang berkeyakinan bahwa pemikiran yang disertai perasaan was-was sebenarnya
merupakan sejenis kegelisahan yang timbul dari penyakit kejiwaan yang dapat
disembuhkan dengan mudah.
4. Rasa Takut dan Malu
Mungkin, sifat malu merupakan salah satu diantara faktor penyebab was-was,
sebab seorang pemalu adalah orang yang takut berdiam diri dan inilah yang
mengharuskan kita membahas tentang sebab-sebabnya pada anak-anak.
Karena itu, mereka yang pada masa kecilnya telah mendapatkan pelecehan dan
perlakuan keras, pada masa dewasanya tidak akan mampu menghadapi problem yang
sangat besar dan menyelesaikannya secara benar. Ini menunjukkan bahwa seorang
pemalu akan berusaha dengan berbagai macam cara untuk melaksanakan pekerjaan
dengan sebaik-baiknya agar tidak menjadi bahan penilaian dan cemoohan orang
lain. Inilah yang mendorongnya melakukan pekerjaan secara berulang agar dapat
menyelesaikannya sebaik mungkin, yang pada akhirnya menjerumuskannya kedalam
was-was.
5. Tidak Merasa Aman
Dalam keadaan tertentu, perasaan tidak aman merupakan faktor penyebab
terjadinya was-was. Dengan kata lain, sebagian orang akan menderita was-was
lantaran dirinya merasakan tidak adanya keamanan. Terkadang, perasaan semacam
ini merupakan akibat dari lemahnya kepribadian dan tidak adanya kemampuan dalam
mengendalikan diri.
Tidak diragukan lagi bahwa benturan kejiwaan yang datang secara tiba-tiba pada
diri seseorang akan mendorong munculnya perasaan tidak aman dalam diri , yang
kemudian akan menyebabkan tertimpa was-was. Sebagaimana, tekanan jiwa akan
menghilangkan perasaan aman dalam pikiran seseorang. Ini juga merupakan
penyebab lemahnya kepribadian dan menjadikannya sebagai sasaran empuk bagi
penyakit was-was.
6. Jiwa
yang Lemah
Kelemahan jiwa dalam diri seseorang dapat mencapai suatu taraf dimana ia
sendiri kehilangan kekuatan untuk mengendalikannya, sehingga kita mendapatinya
dengan terpaksa menyerah dihadapan kejadian-kejadian yang dialaminya. Ketika ia
menampakkan keinginan agar seluruh pekerjaannya sebanding dengan orang yang
lebih utama darinya, maka perasaan ini akan berubah kedalam bentuk perasaan
lemah.
b. Kemasyarakatan
Terkadang, dalam beberapa keadaan, was-was diakibatkan oleh faktor sosial
dimana kita dapat melihat sebagian gejalanya ketika seseorang melakukan suatu
perbuatan yang sama dengan orang lain dan selalu mengikutinya. Namun kasus ini
berbeda dengan dimana anak-anak mewarisinya dari ayah atau ibunya. Dengan kata
lain, mengikuti perilaku orang lain dan taklid terhadap kelakuan mereka yang
salah serta berteman dengan segala penderita penyakit tersebut akan menyebabkan
terjadinya kontradiksi yang dibencinya dan membantu proses transfer penyakit
tersebut dari satu orang kepada orang lain.
3. Contoh-contoh Orang
Gelisah
Berikut ini adalah contoh-contoh orang gelisah
Ø Pada saat mendengar
bencana di Jepang. Keluarga yang mendengar bencana tersebut pasti gelisah
terlebih bila dia belum mendapat kabar dari keluarga yang berada disana.
Ø Dokter yang menghadapi
istri dan anaknya yang sedang sakit, justru tidak dapat merasa tenang, karena
ada ancaman terhadap haknya. Dokter tidak dapat berbuat apa-apa bila menghadapi
keluarganya yang sakit, karena merasa khawatir.
Ø Pada saat seseorang gagal
dalam mencapai sesuatu yang telah ia impi-impikan. Pada kejadian ini orang
tersebut telah berusaha dan berjuang untuk mendapatkan sesuatu itu, namun pada
saat ia mendengar bahwa ia gagal ia akan merasa gelisah sekali karena apa yang
telah ia coba dan ia usahakan tidak berhasil ia dapatkan.
4. Usaha-usaha Mengatasi Kegelisahan
Bila kita ingin mengatasi
kegelisahan, mula-mula diri kita sendiri harus bersikap tenang, karena dengan
bersikap tenang kita tidak akan menjadi panik ataupun gelisah saat menghadapi
masalah yang sangat mendadak sekalipun. Dan segala kesulitan akan bisa kita
hadapi bila kita bersikap tenang.
5. Contoh-Contoh Mengatasi Krgrlisahan
- Bersikap tenang saat
memiliki masalah
- Bersabar dalam
menerima keputusan
- Ikhlas terhadap apa
yang telah terjadi.
6. Ceritakan kegelisahan yang Pernah Kamu
Alami dan Cara Menanganinya seperti apa.
Kegelisahan yang pernah saya alami
adalah ketika saya belum mendapatkan tempat kuliah, dan cara saya menanganinya
adalah dengan tetap tenang, berusaha, dan berdo’a untuk mendapat tempat kuliahy
yang saya inginkan, dan Alhamdulillah terwujud.
Sumber: